Rabu, 21 Agustus 2013

Tugas Seni Budaya



Alat Musik Tradisional Indonesia Dan Asalnya 

Indonesia adalah negara kesatuan, terdiri dari beribu – ribu pulau yang disatukan oleh lautan, setiap wilayah memiliki budaya serta alat musik tradisional masing – masing. Sebagai warga negara indonesia yang baik kita wajib menjaga keutuhan bangsa indonesia dari berbagai aspek termasuk alat musik tradisional yang kita miliki.

 Taukah anda apa saja jenis alat musik tradisional indonesia dan dari mana asalnya ?. Berikut macam – macam alat musik tradisional indonesia untuk anda :
Angklung

Alat musik yang berkembang di daerah jawa barat ini terbuat dari bambu dan dibunyikan dengan cara di goyangkan, suarannya sangat merdu dan biasanya dimainkan dalam tim.
Bedug

Alat musik yang satu ini sudah lama sekali ada, mungkin sejak ratusan tahun yang lalu sudah ada. Dulunya alat musik ini digunakan untuk komunikasi antar kelompok, untuk memberi tanda adanya acara di suatu tempat. Pada perkembangannya alat musik bedug ini digunakan untuk takbir keliling, menandai masuk sholat, dan acara – acara festival di negara indonesia kususnya.
Calung

Dilihat dari bentuknya, banyak masyarakat yang menyamakan Calung dengan Angklung. Meskipun hampir sama, namun cara membunyikan alat musik tersebut sangat berbeda. Kalau angklung dibunyikan dengan cara digoyangkan sedangkan calung dibunyikan dengan cara dipukul.
Gamelan

Sebagai warga indonesia pasti tidak asing lagi dengan alat musik tradisional yang satu ini, alat musik ini berasal dari daerah jawa , alat musik ini dimainkan dengan cara di tabuh/dipukul dan sampai saat ini masyarakat jawa masih menggunakan alat musik ini sebagai pengiring tari, acara – acara sakral keraton dll.
Kacapi

Alat musik daerah sunda ini sering dimainkan pada acara – acara resmi dan acara – acara yang berhubungan dengan kebudayaan.
Kolintang

Alat musik Kolintang merupakan alat musik asli daerah Minahasa Sulawesi Utara. Nama kolintang menurut masyarakat Minahasa berasal dari suaranya: tong (nada rendah), ting (nada tinggi) dan tang (nada biasa). Dalam bahasa daerah setempat berarti, ajakan “Mari kita lakukan TONG TING TANG” adalah: ” Mangemo kumolintang”. Ajakan tersebut akhirnya berubah menjadi kata kolintang agar mudah dilafal oleh masyarakat..
Pereret Pengasih – Asih

Pereret Pengasih-asih merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Jembrana Bali. Alat musik tersebut mirip dengan alat musik terompet, namun terbuat dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa yang akhirnya mengeluarkan bunyi-bunyian seperti terompet.
Rebab

Alat musik Rebab sendiri awalnya berasal dari jazirah Arab. Awal masuk ke Indonesia sekitar abad ke-8 saat para saudagar Arab memulai invasi dagang ke beberapa daerah pesisir Sumatera dan pesisir Jawa. Alat musik Rebab sendiri merupakan alat musik gesek yang terdiri dari 2 atau tiga utas senar.
Saluang

Alat musik Salang merupakan alat musik tradisional masyarakat Minangkabau Sumatera Barat. Alat musik tersebut merupakan alat musik tiup yang serupa dengan alat musik seruling, namun pembuatannya lebih sederhana yaitu dengan melubangi bambu tipis atau yang biasa disebut oleh masyarakat Minang dengan talang sebanyak 4 lubang
Sasando

Sasando merupakan alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Pulau Rote Nusa Tenggara Timur. Sasando sendiri berasal dari kata Sari (petik) dan Sando (getar) yang kalau digabungkan memiliki makna bergetar saat dipetik. Sasando dimainkan dengan dua tangan dari arah berlawanan, kiri ke kanan dan kanan ke kiri. Tangan kiri berfungsi memainkan melodi dan bas,  sementara tangan kanan bertugas memainkan accord.
Sampek

Sampek merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Kalimantan tepatnya biasanya digunakan oleh Suku Dayak. Alat musik ini terbuat dari berbagai jenis kayu. Namun, yang paling sering dijadikan bahan adalah kayu arrow, kayu kapur, dan kayu ulin dan dibuat secara tradisional. Proses pembuatan bisa memakan waktu berminggu minggu. Dibuat dengan 3 senar, 4 senar dan 6 senar. Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan keinginan pembuatnya.
Talempong


Talempong merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Minangkabau Sumatera Barat. Alat musik tersebut termasuk dalam alat musik pukul seperti halnya Gamelan yang ada di Jawa. Bahkan bentuknya pun juga hampir sama dengan Gamelan. Saat ini Talempong yang ada dimasyarakat kebanyakan terbuat dari kuningan meskipun masih ada juga Talempong yang terbuat dari kayu maupun batu.  Talempong biasanya berbentuk lingkaran dengan diameter 15 sampai 17,5 sentimeter, pada bagian bawahnya berlubang sedangkan pada bagian atasnya terdapat bundaran yang menonjol berdiameter lima sentimeter sebagai tempat untuk dipukul.
Tambo

Alat musik Tambo merupakan alat musik yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam. Cara penggunaan alat ini sama seperti Tambur yaitu dengan cara dipukul. Dulunya alat tradisional tersebut dipakai sebagai tanda saat memasuki waktu shalat fardhu
Triton

Triton merupakan alat musik yang cara penggunaannya yaitu dengan ditiup. Alat musik tradisional ini berasal dari Papua. Alat musik ini tersebar di pesisir pantai yang ada di Papua dan digunakan sebagai alat komunikasi dan sebagai alat panggil kepada orang lain.
Tifa

Alat musik tradisional Tifa termasuk jenis alat musik pukul. Tifa terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau dihilangkan isinya dan pada salah satu sisi ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang bagus dan indah.
Terompet Reog

Terompet Reog merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Ponorogo Jawa Timur. Alat musik ini biasanya digunakan sebagai pengiring saat pertunjukan Reog Ponorogo. Alat musik ini termasuk dalam jenis alat musik tiup.



Daftar musisi Indonesia


Nilai-nilai musikal dari hasil pengamatan karya musik nusantara


Hal yang mewujudkan kaidah keindahan musikal dalam karya musik, yaitu:
1. Pengolahan bunyi dan berbagai parameter dasar musik lainnya
2. Pengolahan waktu dan diam di dalam musik
3. Aspek harmonisasi
4. Kedinamisan karya
5. Aspek instrumental dan struktur komposisi
Untuk memahami unsur-unsur estetis dan etika musik yang terkandung dalam musik tradisi, modern, dan kontemporer, terdapat beberapa model pembelajaran yang bisa dikembangkan, yaitu:
1. Apresiasi, yaitu mendengarkan atau datang langsung untuk menyaksiskan pergelaran karya-karyanya dan Anda memberikan komentator terhadap karya tersebut
2. Pengalaman memainkan karya musik oleh Anda sendiri
3. Pengalaman menciptakan musik berdasarkan pengalaman musikal
Ketiga model tersebut perlu dirancang agar pemanfaatan bunyi sebagai media akan optimal. Berikut ini beberapa contoh musik kontemporer Indonesia.
1.    Tetabuhan Sungut
Karya Tetabuhan Sungut dari Slamet Abdul Syukur merupakan satu karya yang dimainkan oleh sekelompok paduan suara laki-laki dan perempuan. Ide utama karya ini, yaitu mentransfer bunyi-bunyi gamelan, vokal, dan alat perkusi tradisi, seperti suara saron, kendang, dan lain-lain (dung tak gen bern jer, na no ne, e o e, …) melalui vokal manusia. Ibarat bermain gamelan, namun menggunakan mulut. Bunyi-bunyi tersebut dikemas menjadi satu kesatuan bunyi yang otonom. Bukan mengimitasi ssatu gending dan dimainkan oleh suara manusia, namun bunyi-bunyi tersebut disusun kembali hingga menajdi sebuah komposisi mandiri, musiknya terdiri atas beberapa bagian, yaitu satu bagian yang menekankan pada aspek bunyi-bunyi perkusi, saron, dan senggakan.

2. Jalinan Kita
Karya Jalinan Kita merupakan salah satu karya dari Dody Satya Ekagustdiman yang dimainkan secara quatrophoni. Dalam teknik pementasannya, karya ini dimainkan oleh empat kelompok yang saling berhadapan secara simetris. Setiap kelompok menggunakan instrument kecapi, gelas plasik, suling, dan digunakan vokal. Cara memainkan kecapinya sendiri sangat berbeda dengan cara dalam mengiringi kawih tradisi. Cara memainkannya adalah dengan dipetik, kemudian bagian bawahnya ditekan hingga menghasilkan suara baru, atau keseluruhan kawat dibunyikan secra bersamaan (dari atas ke bawah atau sebaliknya) dengan menggunakan klaber, atau kawat-kawat kecapi itu dipukul dengan pemukul karet.
Bunyi gelas plastik yang dipukulkan satu sama lain dengan sesekali menutup bagian mulut gelasnya bisa menghasilkan perbedaaan bunyi yang diproduksi gelas tersebut. Sementara itu, suling tidak digunakan sebagai alat melodis, namun komponis memanfaatkan bunyi-bunyinya sebagai bunyi perkusi atau ritmis dan berbagai aksentuasi. Alat vokal diproduksi menjadi warna-warna suara yang cenderung aneh, seperti mengaum dan mendesis. Serta teknik komposisinya sendiri menggunakan berbagai perbedaan birama.

3. Badingkut
Oya Yukarya menciptakan karya Badingkut. Dalam satu bagian tertentu, idenya bertolak dari eksplorasi warna-warna suara vokal manusia, seperti gaya melodi bicara dengan menggunakan suatu kalimat yang bunyi huruf vokalnya diganti dengan hanya menggunakan vokal yang sama a, i, u, e, atau o. kesan lucu dan akrab terasa pada bagian ini sehingga terkadang penonton mampu larut dalam karyanya. Tentu saja kekayaan karyanya terletak pada kemampuan menyusun bunyi-bunyi yang satu sama lain tidak selalu sama dengan menggunakan berbagai teknik komposisi yang khas.

4. OAEO
Komposisi yang dicipta oleh Wayan Sadra yang berjudul O A E O ini terdapat kesan menarik karena dengan menggunakan vocal ini saja mampu menjadi satu karya baru. Dia memadukan vocal tersebut dengan beberapa alat perkusi dan menggunakan berbagai rangkaian melodi sebagai bahan musical tradisi dengan teknik pengulangan dan berbagai variasi di setiap bagiannya.  Warna suara vocal laki-laki dan perempuan menjadi satu kesatuan warna yang khas apalagi dalam karya ini terdapat solois-solois, namun tidak dominan.

Hasil Pengamatan Musik Nusantara


Nilai adalah anggapan tentang kebenaran, kebaikan, dan keindahan (bersifat relatif).
Nilai suatu karya musik tidak serta merta dapat dipahami oleh semua orang.
Nilai-nilai yang terkandung pada musik nontradisional :
a. Sebagai batasan lokalitas dan komunitas
b. Adanya muatan nilai sosial
c. Adanya muatan nilai yang indah, menarik, dan mendidik
d. Mengangkat harkat manusia
e. Perlambang nilai jiwa dan ucapan

Musik ansambel


Ansambel berasal dari kata ensemble (Prancis) yang berarti bersama-sama.
Jadi, musik ansambel dapat dimaknai sebagai sebuah sajian musik yang dilakukan secara bersama-sama dengan menggunakan satu jenis alat musik atau berbagai jenis alat musik.

Jenis-jenis alat musik dilihat berdasarkan 2 sisi, yaitu :
1. Berdasarkan sumber bunyi:

# Alat Musik Berdawai
Memiliki sumber bunyi yang berasal dari dawai-dawai yang dipetik atau digesek. Alat musik yang dipetik misalnya kecapi,ukulele, gitar, dll. Alat musik yang digesek antara lain rebab, violin, dan cello.

# Alat Musik Tiup
1. Alat musik tiup kayu menggunakan getaran kayu yang dijepit di bibir dan ditiup atau dapat pula karena udara di dalamnya. Misalnya recorder, suling, flute, dan klarinet.
2. Alat musik tiup logam menggunakan getaran dari bibir yang meniup. Misalnya trombone, tuba, terompet, dan french hone.

# Alat Musik Bertuts
Memiliki bilahan-bilahan nada dengan getaran sumber bunyi yang bermacam-macam. Misalnya pianika, melodion, akordeon dengan lidah-lidah, piano dengan dawai dan organ dengan pipa-pipa. Selain itu, ada juga yang sumber bunyinya elektrik.

# Alat musik Perkusi
Alat musik ini menggunakan getaran yang ditimbulkan karena alat tersebut dipukul atau dikocok.
1. Alat musik perkusi bernada. Misalnya timpani, calung, angklung, tifa, dan totobuang.
2. Alat musik perkusi tidak bernada. Misalnya tamborin, marakas, kendang, drum, dan bedug.

Berdasarkan fungsinya dalam pergelaran:

@ Alat Musik Melodis
Merupakan alat musik yang digunakan untuk memainkan rangkaian nada-nada atau melodi sebuah lagu. Misalnya biola, rekorder, flute, dan gitar melodi.

@ Alat Musik Ritmis
Merupakan alat musik yang dalam permainannya memberikan irama tertentu dalam pergelaran musik. Misalnya kendang, tifa, bas, gong, rebana, dan tamborin.

@ Alat Musik Harmonis
Merupakan alat musik yang di dalam permainan lebih berperan sebagai pembawa paduan nada (akor). Misalnya gitar penggiring dan ukulele.

Yang berkaitan dengan musik nusantara antara lain:

• Garis Paranada
Untuk menentukan nama nada diperlukan tanda kunci, sedangkan untuk penulisan ritme tidak membutuhkan tanda kunci karena notasi yang dimainkan tidak bernada.

• Tanda Kunci
- Kunci G
Membentuk nada G yang terdapat pada garis kedua dari bawah atau garis keempat dari atas.
- Kunci F
Mementukan nada F yang terdapat pada garis ke empat dari bawah dan garis kedua dari atas.
- Kunci C
Digunakan untuk penulisan instrumen biola alto dan cello.

Tanda sukat:
• Tanda sukat 4/4
Contoh irama yang bertanda sukat 4/4 adalah irama Rock’n Roll, Cha Cha, Rumba, Samba, Jive, dll. Lagu yang bertanda birama 4/4 apabila dijumlah dalam satu birama memiliki empat not seperempat. Selain itu, bisa juga terdiri atas not seperdelapan, seperenambelas, setengah, atau not penuh.
• Tanda sukat 3/4
Tanda sukat 3/4 dalam musik populer dikenal dengan irama waltz. contoh lagu yang menggunakan tanda sukat 3/4 adalah Restumu Kunantikan, Melati dari jaya giri, Bunga Mawar, Sapu tangan dari Bandung Selatan, dll.


1 komentar:

  1. YUK JOIN DAN MAINKAN POKER DAN DOMINO ONLINE BERSAMA ZOYA99.COM
    DAPATKAN EXTRA BONUS SELAMA BERMAIN DISINI
    * BONUS ROLINGAN
    * BONUS REFERALL
    DAN RASAKAN PELAYANAN CS YANG SANGAT BERPENGALAMAN HANYA DISINI
    UNTUK INFO LEBIH JELAS, SILAHKAN HUBUNGIN CS KAMI ONLINE 24JAM!!
    • Pin BBM D8B82A86
    •Pin BBM 2BE5BC31
    •Line : zoya_qq
    •WA : +85515370075accc

    BalasHapus